Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan bahwasanya Nahdlatul Ulama sebenarnya mempunyai Metode Transliterasi sendiri yaitu Transliterasi Pendekatan, dan Transliterasi ini terfokus kepada pendekatan transliterasi Arab ke Indonesia.
Dalam Transliterasi Nahdlatul Ulama ini mentransliterasi huruf ض menggunakan huruf rumi atau latin D dan juga L jadilah DL seperti contoh dalam mentransliterasi رمضان (RAMADLAN).
Dalam Transliterasi نهضة العلماء = NAHDLATUL ULAMA (lihatlah pada kalimat NAHDLA). Metode Transliterasi Nahdlatul Ulama ini saat ini sudah mulai jarang karena Warga Nahdlatul Ulama sendiri banyak yang ikut-ikutan menulis dengan metode sebagian negara eropa yang disusupkan oleh kelompok wahabi yang sengaja menyebarluaskan metode sebagian negara eropa tersebut untuk menghilangkan metode transliterasi Nahdlatul Ulama, dengan begitu Ulama Nahdlatul Ulama terkesan bodoh dan tidak diikuti oleh Warga Nahdliyin sendiri. dan karena alasan ini pula saya bersama teman-teman saya bersepakat untuk memperjuangkan metode transliterasi Nahdlatul Ulama ini.
Transliterasi Nahdlatu Ulama ini sebenarnya dulu sudah disepakati dan digunakan semua golongan. bahkan sampai menjadi keputusan dalam "Ejaan Rumi Bersama (ERB)" versi 1972 sampai Revisi 1987.
Jadi sungguh aneh kalau ada warga NU yang tidak mengamalkan Metode Transliterasi Nahdlatul Ulama ini. karena itu saya mengajak anda semua untuk menggunakan dan menghidupkan kembali metode transliterasi Nahdlatul Ulama ini. dan sekian dari saya terima kasih sudah berkunjung.
Pustaka:
Fakta Dasar Penulisan Ramadlan, Ramadan dan Ramadhan
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Nahdliyin Harus Menulis Bulan Ramadlan
Posted by , Published at 04.14 and have0komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar